Dengan bangga saya tuliskan beberapa informasi mengenai Kabupaten Brebes. Dan tulisan ini adalah edisi yang pertama. Dalam edisi Kabupaten Brebes ini tentunya saya banyak mengutip dari berbagai sumber yang (insyaAllah) terpercaya. Tujuannya? Ya sudah jelas untuk memberikan beberapa informasi yang mungkin jarang orang tahu, khususnya bagi warga Brebes sendiri (orang Brebes aja nggak tau apalagi yang bukan) maupun warga di luar Brebes. Semoga bermanfaat. =)
Kabupaten Brebes adalah salahsatu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayahnya 1.657,73 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa (2010). Ibukotanya adalah Brebes . Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah.
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat ProvinsiJawa Tengah, di antara koordinat108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat.
Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa Jawa yang yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, biasanya disebut dengan Bahasa Jawa Brebes. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam bahasa Sunda dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda ataubiasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi Kecamatan Salem,Banjarharjo,danBantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa Desa di Kecamatan Losari,Tanjung,Kersana,Ketanggungan dan Larangan.
Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.
Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.