Kebanyakan pengguna jalan mencari jalan alternatif jauh dari sebelum basuk kota Brebes. Dari arah barat misanya. Setelah keluardari Tol Kanci Pejagan di desa Tegongan, pengguna jalan tidak memilih pantura. Namun, mereka menggunakan jalan alternatif Ketanggungan – Slawi, yang tembus ke Tegal dan Semarang. Usaha tersebut mengurangi kemacetan di Pantura.
Namun, masalah lain justru datang.Berawal memasuki kawasan Ketanggungan, sepanjang jalan Jenderal Sudirman, khususnya di pertigaan Masjid Jami, jembatan sungai Babakan, dan pertigaan Dermoleng oleh pasar dermoleng, kemacetan sudah mulai terjadi. Dilanjutkan ke timur dengan kondisi jalan yang rusak dan berlubang mengharuskan para pengguna jalan untu berhati-hati dan mengantre untuk memilih jalanyang dapat dilalui. Dan kemacetan yang sering terjadi di perempatan pasar sitanggalpun harus diperhatikan oleh para pengguna jalan.
Jalur alternatif Ketanggungan (Kab. Brebes) – Slawi (Kab. Tegal) yang digunakan sebagai solusi agartidak terjebak kemacetan di pantura, masih belum dapat dilalui oleh kendaraan seperti yang seharusnya. Jalur tersebut juga mengalami banyak kerusakan parah di beberapa titik seperti di Dukuhturi II, Bulakelor, Sitanggal – Lamaran, sampai Jatibarang, mengakibatkan kemacetan di jalur alternatif tersebut tidak dapat dihindari. Parahnya lagi, di beberapa titik hanya bisa dilalui oleh kendaraan dari satu arah karena masih dalam perbaikan, seperti di dusun Lamaran desa Sitanggal, Larangan Brebes, dengan panjang kemacetan mencapai beberapa kilometer dari arah barat dan timur.
Itu menggambarkan betapa parahnya jalan-jalan di Kabupaten Brebes. Memang sudah banyak ruas jalan yang diperbaiki atau ditambal sulam, namun kebanyakandari ruas jalan yang masih rusak. Pekerjaan perbaikan yang dilakukan mangacu pada akan datangnya arus mudik dan balik pada akhir agustus nanti, yang dapat dipastikan akan difungsikannya jalur alternatif Ketanggungan – Slawi sebagai jaluralternatif menuju Semarang dan Surabaya.
Hati-hati bagi para pengguna jalanmenuju arah Prupuk sampai Purwokerto via Ketanggungan danSonggom, karena jalan disepanang daerah tersebut bergelombang dan sangat membahayakan para pengguna jalan khususnya dimalamhari, kara tidak ada lampu penerang jalan.
Ironis memang, sejauh puluhan kilometer sejak kelur dari pintu tolPejagan, melewati Ketanngungan, Songgom sampai Prupuk, keadaan jalan gelap khususnya di daerah toang (persawahan tanpa rumah). Kecelakan lalu lintaspun sering terjadi karena ketidak tahuan para pengguna jalan. Bukan hanya jalan yang bergelombang dan tidakadanya lampu penerangan, masalah lain muncul dari kedua sebab tersebut, yaitu tindak kejahatan. Sudah dipastikan, jalan yang bergelombang, dan gelap mengharuskan para pengguna jalan lebih berhati-hati dan melaju dengan pelan. Nah… saat itulah kejahatan dapat terjadi, mulai daripenodongan, dll.